Pemuda Desa Brosot yang tergabung dalam Karang Taruna Tunas Karang Kemuning sukses menggelar  program kerja rutin tahunan yaitu Festival Karang Kemuning ke 3 (FKK #3) yang sudah berlangsung sejak 2017. Mengusung tema Urip iku urup (hidup itu nyata).  FKK #3 ini diadakan dari 26 sampai 28 Juli 2019, bertempat di Lapangan Pendopo Brosot, Kecamatan Galur Kulon Progo. 

Bentuk kegiatannya antara lain pertunjukan kesenian yang disajikan oleh 33 kelompok seni dari masing-masing dusun di Desa Brosot, 26 stan bazaar, kuliner, kerajinan dan pameran potensi desa dari setiap dusun, senam masal gratis, jalan sehat, lomba lukis dan juga Karang Kemuning Peduli (KKP) / program sosial kemanusiaan.

Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bukti kepedulian terhadap perkembangan dan kemajuan potensi lokal yang ada di Desa Brosot, sebagai wadah masyarakat untuk berkreativitas, potensi lokal semakin berkembang, serta sebagai bentuk kepedulian sosial.

FKK #3 dibuka secara langsung oleh dibuka langsung oleh Sucipto selaku perwakilan dari Dinas Sosial DIY, selain itu dihadiri oleh perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Kulon Progo, Ketua Karang Taruna Kabupaten Kulon Progo, Camat Galur, dan Pemerintah Desa Brosot.

Sucipto mengapresiasi dan bangga telah digelarnya FKK #3 ini, yang diinisiasi oleh karang taruna Desa Brosot.

“Karang Taruna Tunas Karang Kemuning yang sukses meraih juara dua sebagai Karang Taruna Berprestasi se-Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2018 semakin eksis di masyarakat,” jelasnya

Sucipto menambahkan karang taruna ini memberikan satu kunci kreatifitas untuk menggelar suatu acara yang menarik. Tuntunan sekaligus tonotonan dalam rangka mewujudkan tatanan yang lebih tertata. Dukungan oleh pemerintah Desa Brosot sangat penting, sehingga kegiatan FKK #3 ini bernuansa multi kebudayaan dengan seni budaya yang merupakan kegiatan bagaian dari kebudayaan lokal.

Sementara itu, Satria Prakassiwi selaku ketua Karang Taruna Tunas Karang Kemuning mengatakan kegiatan FKK #3 ini terselenggara berkat dukungan penuh dari seluruh masyarakat Desa Brosot, pedukuhan Desa Brosot dan Pemerintah Desa Brosot. Karena memiliki potensi yang baik.

“FKK #3 sebagai bukti kepedulian terhadap perkembangan dan kemajuan potensi lokal yang ada di Desa Brosot, melestarikan dan pengembangan potensi yang ada sebagai wadah masyarakat untuk berkreativitas, serta sebagai bentuk kepedulian sosial,” jelasnya. MC Kulon Progo/hry.