Badan Meteorologi, Klimatologi, dan
Geofisika (BMKG) memperingati Hari Meteorologi Dunia yang ke-69, Sabtu (23/3).
Peringati ditandai dengan menggelar berbagai kegiatan di antaranya upacara
peringatan, seminar internasional, workshop, talkshow, dan menghadirkan inovasi
teknologi 4.0 dalam upaya prakiraan dan peringatan dini cuaca dan iklim.
Peringatan Hari Meteorologi Dunia
tahun ini, secara internasional mengangkat tema "The Sun, The Earth, The
Weather", yang kemudian diterjemahkan secara nasional menjadi
"Matahari, Bumi, Cuaca Untuk Keselamatan dan Kesejahteraan".
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati
mengatakan bahwa diangkatnya tema tersebut seiiring dengan tertujunya mata
dunia terhadap isu dampak perubahan iklim yang semakin
meningkatkan frekwensi terjadinya bencana, terutama bencana Hidrometeorologis,
serta perlunya upaya mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim tersebut
untuk kesejahteraan masyarakat.
Karenanya dengan momentum peringatan
HMD 2019 tersebut, BMKG ingin terus mengajak masyarakat berpartisipasi aktif
dalam mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim. Dwikorita mengungkapkan
warga bisa ikut berperan dalam mitigasi dengan melakukan hal-hal yang tampaknya
sepele seperti mengurangi penggunaan sampah plastik, membatasi penggunaan
kendaraan bermotor, mulai beralih ke sarana transportasi umum, menghemat
penggunaan listrik dan air dan menanam pohon. Hal-hal yang tampak sederhana
itu, menurut dia, akan membawa dampak besar dalam upaya mencegah dampak buruk
perubahan iklim.
Selain itu, lanjut dia, juga selalu
memperhatikan kondisi cuaca ataupun iklim dalam setiap aktivitas sehari-hari,
menjaga keselamatan transportasi baik darat, udara, dan pelayaran serta
menentukan pola tanam bagi petani ataupun tangkap para nelayan.
"Perubahan iklim ekstrem
merupakan masalah yang dihadapi setiap negara tanpa memandang batas teritorial.
Setiap negara pasti merasakan efek buruknya," tuturnya di Jakarta, Sabtu
(23/3).
Perubahan iklim, kata Dwikorita,
memicu berbagai petaka seperti banjir, kekeringan, longsor, gelombang tinggi,
dan peningkatan muka air laut. Bencana alam tersebut dapat menimbulkan korban
jiwa serta kerugian ekonomi dan ekologi yang tidak sedikit. Belum lagi,
tambahnya, dampak lanjutan yang juga tidak bisa dipandang sepele seperti
merebaknya berbagai penyakit yang berujung pada kematian. Oleh karena itu,
menurutnya perlu upaya mitigasi bersama untuk mencegah dampak negatif akibat
perubahan iklim tersebut.
Setiap tahun, tanggal 23
Maret diperingati sebagai Hari Meteorologi Sedunia atau World Meteorological Day karena pada tanggal yang sama tahun 1950
sebuah badan spesialisasi di bidang Meteorologi di bawah naungan PBB bernama World
Meteorological Organization dibentuk. WMO adalah organisasi antar pemerintah
dengan keanggotaan 186 negara anggota dan 6 anggota teritori. Indonesia masuk
menjadi anggota WMO pada 16 November 1950 dan berada di regional V Pasifik
Barat Daya. WMO berperan penting dalam menjaga keselamatan dan keamanan
masyarakat, kesejahteraan ekonomi, dan perlindungan lingkungan hidup.
Online Sekarang | 17 |
Unique Visitor Hari Ini | 423 |
Unique Visitor Bulan Ini | 27751 |
Hits Hari Ini | 1280 |
Hits Bulan Ini | 73421 |
Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Kulon Progo
Alamat: Jl. Tamtama, No.3 Wates, Kulon Progo 55611, Telp: Telp./ Fax (0274) 773272
Email: kominfo@kulonprogokab.go.id