Rembug Stunting Tingkat Kabupaten Kulon Progo Tahun 2024

Dikirim oleh mcharry pada 24 April 2024 19:28:49 dibaca 732 kali

Temon, Menanggapi persoalan stunting yang saat ini menjadi salah satu masalah gizi terbesar pada balita di Indonesia, Pemerintah Kabupaten Kulon Progo melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PMD DALDUK KB) selenggarakan pertemuan Rembug Stunting bersama OPD (Organisasi Perangkat Daerah) di Ibis Hotel, pada Rabu (24/4/24).

Plt. Dinas PMD DALDUK KB Drs. Jazil Ambar Was’an pada sambutan laporan panitia penyelenggara menyampaikan bahwa, “Stunting menjadi sebuah persoalan atau permasalahan karena berhubungan dengan meningkatnya risiko terjadinya kesakitan, kematian, dan daya tahan tubuh yang rendah, kurangnya kecerdasan, perkembangan otak sub optimal sehingga perkembangan motorik terhambat dan juga pertumbuhan mentalnya”

Stunting merupakan bentuk kegagalan pertumbuhan akibat kurangnya cakupan nutrisi yang berlangsung lama mulai dari kehamilan sampai dengan usia 24 bulan. Tentunya dampak stunting tidak hanya kepada individu yang mengalami, tetapi meluas ke roda perekonomian serta pembangunan bangsa.

Jazil menjelaskan bahwa Kegiatan yang terlakasana ini merupakan salah satu upaya pencegahan stunting di Kulon Progo “Pada kesempatan hari ini kita laksanakan salah satu dari aksi konvergensi yaitu rembug stunting”

“Maksud dan tujuan dilaksanakan kegiatan, yang pertama adalah membangun komiten publik dalam kegiatan percepatan penurunan stunting secara terintegrasi di Kulon Progo, yang kedua menguatkan aksi konvergensi percepatan penurunan stunting di Kabupaten Kulon Progo, yang ketiga adalah menguatkan intervensi spesifik dan sensitif dalam percepatan penurunan stunting” jelas Jazil.

Pj. Bupati Kulon Progo Ni Made Dwipanti Indrayanti, S.T., M.T dalam sambutannya menjelaskan gambaran data stunting pada balita di Kabupaten Kulon Progo mengalami peningkatan dimana data WHO menjelaskan tahun 2021 presentase balita stunting di Kabupaten Kulon Progo 10,35% (2119 balita), di tahun 2022 turun menjadi 9,94% (2057 balita), namun disayangkan dari hasil Riskesdas, hasil survei status Gizi Indonesia pada tahun 2022 naik menjadi 15,8%.

Made mengharapkan masalah metodologi sampling stunting dan penanggulangan kenaikan angka kasusu stunting dapat menjadi fokus utama pada pembahasan rembug stunting ini, “Harapan kami dua masalah besar di kulon progo ini, kemiskinan dan stunting ini bisa benar-benar teratasi dengan metodologi yang tepat”.

“stunting itu bukan masalah dari pemerintah daerah semata, bukan masalah dari dinas kesehatan saja, bukan masalah dari pihak dinas pemberdayaan saja, tapi masalah semuanya, sehingga inilah yang namanya kolaborasi”

“Marilah kita semua berkomitmen bahwa persoalan stunting ini adalah persoalan kita bersama. Sebab berdasarkan penelitian, persoalan stunting ada di semua tingkat pendapatan masyarakat. Menurut para ahli masalah stunting tidak hanya berkaitan dengan ketersediaan pangan semata, namun juga ketidaktahuan memilih sumber pangan yang baik, pengolahannya yang benar, dan penyajiannya yang juga benar.” Ucap Made

Kegiatan dilanjutkan dengan penandatanganan berita acara dan workshop Rembug Stunting Kabupaten Kulon Progo Tahun 2024. /MC.Kab.Kulon Progo/humas

UPG

ADUAN KONTEN

SATU DATA

PENGADAAN BARANG & JASA



Pelayanan Informasi PPID Pembantu

GOVERNMENT PUBLIC RELATIONS

KULON PROGO CUACA

Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Kulon Progo
Alamat: Jl. Tamtama, No.3 Wates, Kulon Progo 55611, Telp: Telp./ Fax (0274) 773272
Email: kominfo@kulonprogokab.go.id