Kulon Progo - Mataram Fashion Carnival diikuti ratusan pelajar Kulon Progo dengan menampilkan busana tradisional Jawa, digelar Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) bersama Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kulon Progo. Mataram Fashion Carnival dibuka dengan parade Sinden di Kompleks Plengkung Gebleg Renteng utara Alun-alun Wates, Sabtu (20/5/2023).  Kemudian dilanjutkan kirab mengelilingi Alun-alun sampai finish di perempatan UNY Wates, Kulon Progo.  Kegiatan ini menjadi ajang sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat khususnya generasi muda tentang busana Mataraman. 

Peserta kirab merupakan pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kulon Progo sejumlah 19 sekolah, mereka unjuk kebolehan menampilkan aneka busana Jawa Gagrak Ngayogyakarta. Busana adat ini menjadi ciri warisan leluhur Bumi Mataram.

Dra. Niken Probo Laras, S.Sos., MH Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kulon Progo mengatakan kegiatan dihelat bersama Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kulon Progo sebagai media sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat khususnya generasi muda tentang busana mataraman. 

"Kami bekerjasama dengan Disdikpora untuk kerjasama mengadakan kegiatan ini guna sosialisasi dan edukasi tentang busana matarama bagi siswa," ujarnya.

Kegiatan ini, sejumlah  peserta menampilkan kreasi yang masih terkait dengan ada istiadat di Yogyakarta. Salah satunya upacara Tumplak Punjen yang ditampilkan oleh kontingen dari SMP N 1 Sentolo. 

Sementara itu, mewakili Pj Bupati, Drs. Jazil Ambar Was'an Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah dalam sambutannya mengatakan kegiatan Mataram Fashion Carnival dan Parade Sinden ini merupakan rangkaian kegiatan Gelar Budaya Jogja, sekaligus memperingati Hari Pendidikan Nasional. Kegiatan ini merupakan manifestasi rasa kebahagiaan, rasa kebanggaan terhadap bangsa dan budaya, serta ungkapan rasa cinta tanah air. 

“Di Kabupaten Kulon Progo sendiri, berbagai seni budaya terus berkembang dengan pesat. Namun demikian saya berharap masih banyak produk seni dan budaya tradisional yang harus kita gali, sehingga seni budaya yang sudah ada kita pertahankan dan seni budaya yang mulai hilang harus kita bangun kembali,” harapnya. IKPS/humas/hr