Wates, Dalam rangka peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-58, Dinas Kesehatan Kulon Progo menggelar Seminar Ilmiah Menuju Endemi Covid-19 di Aula Adikarta kompleks Pemkab Kulon Progo, seminar juga dilaksanakan secara virtual dan disiarkan langsung melalui Kulon Progo TV, Kamis (10/11/2022).
Kepala Dinas Kesehatan Kulon Progo, dr. Sri Budi Utami, M.Kes saat membuka seminar ilmiah ini mengatakan bangkit dari situasi pandemi sangat menyita waktu bahkan dana. Oleh karena itu, mari berharap pandemi akan segera berakhir.
"Pada kesempatan ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh semua organisasi profesi kesehatan. Sudah tiga tahun berturut-turut kita membahas Covid, berharap tema seminar tahun depan bukan lagi Covid," tuturnya
Seminar Ilmiah dilaksankan dengan dua sesi dengan total lima narasumber. Sesi pertama dimoderatori oleh dr. Rr. Retno Ambarukminingsih, M.Sc., SpPD dengan tiga narasumber yaitu dr. Moerlani Moch. Dahlan, Sp.PD; dr. Ida Rochmawati, M.Sc, Sp.KJ(K); dan dr. Grace Yuni Soesanti, M.H, Sp.PK. Sedangkan sesi kedua dimoderatori oleh drg. Dyah Tri Handayani dengan dua narasumber yaitu drg. Th. Baning Rahayujati, M.Kes dan Rina Dwi Yuliani, SKM selaku Ketua Perkumpulan Promotor dan Pendidik Kesehatan Masyarakat Indonesia (PPPKMI) Kulon Progo.
Pada seminar ilmiah tersebut dr. Moerlani Moch. Dahlan menjelaskan tentang tinjauan etika penanganan pandemi. Dijelaskan bahwa terdapat empat prinsip etika profesi yaitu beneficence (mengutamakan kebaikan), non maleficience (tidak merugikan), justice (mengutamakan keadilan), dan autonom (menghormati hak) kepada setiap masyarakat.
Sedangkan dr. Ida Rochmawati menerangkan tentang tata laksana gangguan mental emosional dampak pandemi Covid-19. Beliau menjelaskan bahwa 83% tenaga kesehatan mengalami burn out sindrom di Indonesia.
“Masalah kesehatan itu tidak main-main, tidak mematikan secara langsung. Namun menurut WHO, Masalah psikologis menjadi urutan kedua dalam dampak kerugian dunia.” kata dr. Ida Rochmawati
Selanjutnya, dr. Grace Yuni Soesanti membahas mengenai kesiapan kapasitas laboratorium Kulon Progo dalam melakukan pengelolaan penyakit potensi wabah. Kapasitas dari rumah sakit sudah tersedia beberapa alat untuk pengecekan Covid. Ada antigen yang membedakan apakah itu Covid atau Influenza.
Dilanjutkan pada sesi kedua, dengan narasumber drg. Th. Baning Rahayujati menjelaskan tentang tinjauan epidemiologi dan surveilans Covid-19. Dari data-data yang disajikan, beliau berharap tenaga kesehatan dapat terus mempersiapkan diri dan berjaga meski angka yang terjangkit Covid dan kematian selalu turun.
“Pandemi belum berakhir, saat ini kita berada pada masa transisi setelah melewati fase akut. Kelompok rentan perlu lebih dijaga untuk menurunkan angka kematian,” tambah drg. Th. Baning Rahayujati
Sedangkan untuk narasumber terakhir, Rina Dwi Yuliani, selaku Ketua PPKMI Kulon Progo yang membahas mengenai peran tenaga kesehatan sebagai promotor kesehatan menuju endemi Covid-19. Enforcement, engineering, dan edukasi harus ada dalam setiap tenaga kesehatan. Bentuk-bentuk yang dapat diberikan kepada masyarakat adalah bagaimana cara komunikasi yang baik, melakukan promosi kesehatan, serta jadilah pendengar yang baik.
Pada sesi terakhir dilakukan tanya jawab oleh peserta dan narasumber, dilanjutkan dengan pembagian hadiah serta foto bersama. Pada kegiatan seminar ilmiah tersebut Dinas Kesehatan Kulon Progo bekerjasama dengan seluruh pihak yang terlibat termasuk Dinas Kominfo Kulon Progo dalam memberikan fasilitas zoommeeting dan livestreaming. (MC Kab. Kulon Progo/Dea/Halimah).
Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Kulon Progo
Alamat: Jl. Tamtama, No.3 Wates, Kulon Progo 55611, Telp: Telp./ Fax (0274) 773272
Email: kominfo@kulonprogokab.go.id