- oleh mcharry
- 06 April 2021 16:31:01
- 359 views

Kokap, Bupati Kulon Progo Drs.H Sutedjo menyayangkan angka konsumsi makan ikan di Kulon Progo yang belum sesuai harapan. Hal tersebut disampaikan Bupati saat acara Restocking Benih Ikan dan Gerakan Masyarakat Makan Ikan (Gemarikan) dalam rangka program Jogo Kaliku di Kawasan Waduk Sermo, Kokap, Selasa (6/4/2021).
Menurut Bupati Hingga saat ini angka konsumsi ikan masyarakat Kulon Progo baru mencapai 26,49 kg/kap/th, dibawah rata – rata tingkat DIY 36,50 kg/kap/th. Selain itu masih tingginya kasus stunting di Kabupaten Kulon Progo juga menjadi indikator. “Oleh karena itu inilah yang masih menjadi keprihatinan Pemerintah Kulon Progo”, ujarnya.
Ditambahkan Bupati, bahwa ikan dapat menjadi salah satu solusi utama bagi permasalahan gizi di masyarakat, karena ikan kaya akan gizi esensial yang sangat bermanfaat bagi kesehatan dan kecerdasan.
“Melalui Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan ini diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran akan arti pentingnya makan ikan bagi pertumbuhan, kesehatan dan kecerdasan manusia”, imbuh Bupati.
Sementara itu Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kulon Progo Ir. Sudarna, M.MA, menyampaikan rendahnya konsumsi makan ikan disebabkan beberapa faktor, antara lain rendahnya kesadaran akan arti pentingnya konsumsi ikan, sosial budaya, ekonomi/pendapatan masyarakat.
“Di sisi lain, produksi perikanan Kulon progo cukup tinggi yakni sebesar 18.791,61 ton di tahun 2020, baik dari produksi budidaya maupun produksi penangkapan ikan, namun sayangnya angka konsumsi makan ikan belum sesuai harapan”, ungkap Sudarna.
Menurut Sudarna selain sosialiasi Gemarikan, salah satu upaya lain untuk meningkatkan ketersediaan ikan dan sekaligus untuk meningkatkan konsumsi makan ikan masyarakat Kulon Progo adalah melalui Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) berupa ikan segar (lele). MC Kulon Progo/IKPS/Humas/Tn